Investasi Resiko Rendah untuk Siapkan Finansial Masa DepanPada dasarnya investasi dibagi menjadi tiga kelompok yakni investasi resiko tinggi, sedang, dan rendah. Hanya memang kebanyakan orang lebih suka untuk memilih investasi resiko rendah. Bagaimanapun resiko yang rendah membuat pikiran investor lebih tenang meskipun hasil keuntungan paling kecil.

Namun setidaknya investor tidak perlu ada potensi kehilangan modal investasinya. Kalau kamu juga tengah mencari investasi yang demikian, harus paham dahulu berbagai macam jenisnya. Investasi dengan resiko terkecil ada banyak ragamnya, seperti deposito, pasar uang, emas, dan lain sebagainya.

Berbagai Jenis Investasi Resiko Rendah

Tidak semua orang berani membuka bisnis karena ada kemungkinan bisnis juga kurang laku di masa resesi. Buka bisnis sama saja dengan beresiko besar karena belum tahu dagangan akan laris atau tidak. Alhasil mayoritas orang justru memilih untuk menyimpan uangnya dalam bentuk investasi minim resiko. Berbagai produk dari investasi tersebut dapat kamu simak berikut.

1. Investasi Deposito
Investasi resiko rendah yang paling banyak ditawarkan oleh bank adalah deposito. Keuntungan yang diperoleh di setiap bank berbeda-beda, tetapi berada di kisaran 2 – 6% per tahun. Sebaiknya nasabah mencari tahu dahulu tentang bank mana yang paling aman dan memberikan keuntungan lumayan tinggi.

Namun nasabah juga bisa saja menginvestasikan uangnya di produk deposito tidak selama setahun. Terdapat pilihan periode waktu lain, seperti 1 bulan, 3 bulan, 6 bulan, 12 bulan, dan 24 bulan juga. Kamu bisa pilih yang paling sesuai dengan kondisi finansial.

Misalkan seseorang baru pertama kali punya Rp 10 juta, maka disarankan untuk memilih periode waktu 1 bulan atau 3 bulan saja. Hal ini memungkinkan uang untuk bisa ditarik dalam jangka waktu penyimpanan sebentar saja karena dikhawatirkan ada keperluan darurat.

Semakin besar uang yang kamu depositokan, tentu saja akan mendatangkan keuntungan semakin besar juga. Pikirakan matang-matang sebelum memilih investasi deposito di suatu bank, termasuk dari sisi syariahnya.

2. Investasi Pasar Uang
Investasi yang satu ini juga memiliki resiko rendah. Para investor juga bisa menggunakannya untuk menambah jumlah kekayaan dengan keuntungan lebih besar daripada menabung dengan cara biasa. Hanya memang investor perlu memilih jangka waktu investasi.

Apabila kamu sudah memiliki finansial stabil maka disarankan untuk memilih periode setahun. Tersedia juga jangka waktu investasi pasar uang yang kurang dari setahun. Resiko dari investasi ini sangat rendah sehingga cocok untuk investor yang tidak suka resiko tinggi.

Beberapa instrument pasar uang yang banyak peminat adalah obligasi, SBI (Sertifikat Bank Indonesia), dan deposito berjangka. Persentase keuntungan per tahun ada di kisaran 2 – 4% per tahun. Jadi semakin banyak uang yang kamu investasikan juga maka keuntungan yang diperoleh juga semakin besar.

3. Investasi Emas
Emas merupakan salah satu investasi yang sudah ada sejak lama. Investasi jenis ini sudah dilakukan lintas generasi mulai dari orang dewasa sampai anak muda. Bahkan ibu rumah tangga juga sangat menyukai jenis investasi yang satu ini.

Sejatinya proses memperoleh keuntungan dari berinvestasi emas lebih dari setahun. Cocok dijadikan tabungan jangka panjang. Beberapa ahli finansial menyarankan penjualan emas dilakukan setelah lebih dari 5 tahun disimpan.

Harganya juga semakin tinggi setelah 10 tahun lebih berlalu. Para orang tua dapat memanfaatkan investasi emas untuk menyiapkan masa depan dari putra-putrinya. Emas merupakan salah satu investasi yang resist terhadap inflasi maupun krisis ekonomi.

Tidak heran setiap orang disarankan memiliki tabungan dalam bentuk emas. Namun demi keamanan, investasi emas sebaiknya dapat dititipkan ke bank. Jangan menyimpannya di dalam rumah karena berpotensi menarik perhatian orang jahat.

4. Investasi Obligasi Pemerintah
Jenis investasi resiko rendah lainnya adalah obligasi Pemerintah. Arti dari obligasi sendiri merupakan surat hutang yang diterbitkan langsung oleh Pemerintah Indonesia. Surat hutang tersebut dapat dimiliki oleh perorangan atau masyarakat luas.

Instrumen dari obligasi Pemerintah bisa berupa sukuk, SBR, dan ORI. Untuk dapat memiliki obligasi Pemerintah terdapat sejumlah persyaratan, seperti punya NPWP dan dan KTP. Setiap bank biasanya menawarkan jenis obligasi berbeda sehingga kamu perlu berkonsultasi dahulu.

Investasi Resiko Rendah untuk Siapkan Finansial Masa Depan

5. Investasi Valuta Asing
Kamu juga bisa memilih investasi resiko rendah berupa valuta asing (Valas). Pada investasi ini kamu bisa membeli mata uang asing ketika harganya tengah murah. Lalu kamu bisa kembali menjualnya ketika harga mata uang asing sedang naik.

Selisih harga beli dan jual dari mata uang merupakan keuntungan yang kamu peroleh. Semakin besar nominal dari mata uang asing yang dijual, tentu keuntungan juga semakin banyak.

Cara Berinvestasi

Kamu juga bisa mulai untuk berinvestasi sekarang juga. Semakin dini berinvestasi maka kesempatan meraih masa depan bebas finansial akan semakin mudah. Kamu memberikan beberapa cara berinvestasi yang dapat kamu simak berikut.

1. Sehat secara Finansial
Tidak dapat dipungkiri bahwa kamu bisa mulai berinvestasi ketika keuangan bulanan stabil. Keuangan stabil adalah gaji yang kamu peroleh tetap dapat dipakai untuk membayar jaminan kesehatan maupun asuransi lainnya.

Tidak disarankan untuk berinvestasi di investasi resiko rendah apapun ketika kamu belum bisa membayar jaminan kesehatan dan juga asuransi. Selalu dahulukan pengeluaran yang bersifat prioritas sebelum memutuskan berinvestasi dalam bentuk apapun.

Kamu selalu perlu juga mempersiapkan dana darurat. Orang dewasa harus selalu memikirkan kehidupannya ketika akan mengalami PHK mendadak. Setidaknya perlu menyiapkan dana darurat untuk hidup selama 6 bulan bila sewaktu-waktu terkena PHK.

2. Tentukan Tujuan Terlebih Dahulu
Kamu juga perlu memahami tujuan dari berinvestasi. Misalkan saja ingin beli rumah, Pendidikan anak, liburan, dan lain-lain. Dari tujuan tersebut, kamu jadi dapat memilih periode waktu yang benar.

Jangan sampai salah dalam memilih jangka waktu untuk menghindari penarikan sebelum jatuh tempo. Pemilihan jangka waktu yang tepat berdasarkan tujuan investasi juga akan mempermudah kamu dalam menghitung keuntungan yang mungkin diperoleh.

3. Pahami Profil Resiko
Masing-masing instrument investasi menawarkan resiko berbeda. Kamu harus paham resiko dari setiap produk investasi yang ingin diperoleh. Misalkan saja valuta asing punya waktu yang tidak menentu untuk mengetahui mata uang suatu negara sedang naik atau turun.

Tidak heran kalau investasi dalam bentuk valas harus memperhatikan kurs setiap hari. Kecenderungan yang demikian juga masuk dalam resiko berinvestasi valas.

4. Pilih Tempat Berinvestasi yang Terjamin
Kamu tidak boleh sembarangan dalam berinvestasi agar tidak terjebak sebagai korban investasi abal-abal. Selalu pilih aplikasi yang sudah bersertifikat OJK maupun bank resmi. Pelajari seksama juga keamanan dari tempat berinvestasi agar kamu benar-benar bisa memperoleh keuntungan.

Jangan terlalu tergiur untuk memperoleh keuntungan dalam jumlah banyak. Tidak ada investasi resiko rendah yang menawarkan keuntungan lebih dari 10% per tahun. Jika kamu mendengar sampai ada yang berkoar-koar demikian, maka bisa dipastikan itu adalah money game alias tipu-tipu.

Adanya kamu bukan untung tapi buntung karena berpotensi kehilangan modal investasi. Memang memperoleh kestabilan finansial tetap harus bekerja keras sambil berinvestasi. Jangan mengharapkan hasil yang instan untuk memperolehh kestabilan finansial.

Kini kamu sudah memahami macam-macam investasinya. Kamu bisa segera merealisasikan investasi sesuai tujuan yang diinginkan.